Monday, October 8, 2012

Slot Waktu Chaska

Posted on Multiply, July 7, 2012 5:57 PM

Anak ngga mau berhenti bermain? Sulit disuruh tidur siang. Atau susah disuruh mandi? Yup. Saya juga mengalaminya kok. Mulai dari cara baik-baik sampai ngga baik pernah saya lakukan. Contoh cara ngga baik, tinggal seret Chaska ke kamar mandi, byur byur selesai. Tapi, cara ini ga bisa terus dilakukan dong. Yang ada, Chaska malah tantrum. Akhirnya, tercetuslah ide, lupa sih siapa yang mulai cara ini. Tapi, sejauh ini lumayan berhasil. Kami, saya dan pasangan, mengenalkan konsep waktu ke Chaska. Ngga perlu penjelasan njelimet, Chaska juga belum paham kok. Yang kami lakukan adalah memberi tenggat waktu ke Chaska. Misalkan sudah waktunya mandi, sedangkan Chaska masih asyik main, saya akan bilang, "Aka, 10 menit lagi mandi, ya!" Biasanya, Chaska akan menjawab iya. Lima menit kemudian, saya akan mengingatkan lagi, "Aka lima menit lagi mandi, ya!" Terus begitu sampai tiba waktunya mandi. Selama rentang waktu itu, saya ngga memberlakukan waktu sebenarnya. Bisa saja, waktu 10 menit itu sebenarnya makan waktu 15 menit. Yang mau kami tanamkan ke anak adalah ada slot waktu untuk semua kegiatannya.

Seperti tadi siang, sewaktu Chaska bermain di arena main anak di pusat perbelanjaan, saya biarkan selama setengah jam. Setengah jam berikutnya, saya mulai mengingatkan Chaska. Setiap 10 menit, terus saya ingatkan mengenai waktu bermainnya. Lima menit sebelum tenggat, Chaska sendiri yang minta pulang. Alhamdulillah, anak lebih mudah diatur. Menurut saya, ini win win solution sih. Anak puas bermain, saya pun ngga perlu lama menunggu dan perang mulut dengan Chaska. 

Utang Piutang VS Integritas

Posted on Multiply, June 20, 2012 6:35 AM

Ritual saya tiap pagi adalah memeluk pasangan. Termasuk pagi ini. Pada saat itulah, pasangan bilang begini: 
"Yo, kita ikhlasin aja utang orang-orang itu, ya?" 
"Kenapa?" tanya saya. 
"Ya, biar kita ga usah mikirin lagi. Biarin aja."
"Bukan soal uangnya, Tang. Kita udah dapet gantinya berkali-kali lipat. Ini masalah janji, integritas. Mereka yang buat janjinya, mereka juga yang melanggar."

Salah satu pengutang adalah sahabat baiiiik saya sewaktu SMA. Dia pinjam uang beberapa kali. Kalau tidak salah, dia pinjam untuk pacarnya (atau gebetannya?). Awal-awalnya masih dikembalikan. Nah, pinjaman yang terakhir ini, sampai sekarang tidak pernah dikembalikan. Pada saat itu, jumlah segitu besar sekali. Dan, saya benar-benar butuh uangnya untuk menambah biaya nikah. Ada aja alasannya kalau ditagih. Yang lebih parah lagi, dia berjanji membuatkan saya kebaya untuk akad nikah. Saya sudah bilang ke dia kalau tidak perlu sampai membuatkan kebaya karena saya tahu dia sibuk. FYI, dia itu perancang busana. Kalau dia memang niat membuatkan kebaya, kenapa dia ngga pernah menghubungi saya untuk mengukur badan, misalnya. Pada saat itu, sedihnya minta ampun. Sampai sekarang masih sedih sih. Ngga bisa move on, ya? Sebab, dia PERNAH jadi orang terdekat saya waktu masa-masa sulit. 

Saya bilang ke pasangan: Integritas itu mahal. Dia sudah buat janji ke orang lain, otomatis dia buat janji untuk diri sendiri. Lagipula, kalau mereka meninggal duluan, apa ngga ditanyain tuh sama malaikat. Soalnya saya belum ikhlas nih. Sekali lagi ya, ini bukan soal uangnya. Tapi, janji yang mereka buat.