Anak ngga mau berhenti bermain? Sulit disuruh tidur siang. Atau susah disuruh mandi? Yup. Saya juga mengalaminya kok. Mulai dari cara baik-baik sampai ngga baik pernah saya lakukan. Contoh cara ngga baik, tinggal seret Chaska ke kamar mandi, byur byur selesai. Tapi, cara ini ga bisa terus dilakukan dong. Yang ada, Chaska malah tantrum. Akhirnya, tercetuslah ide, lupa sih siapa yang mulai cara ini. Tapi, sejauh ini lumayan berhasil. Kami, saya dan pasangan, mengenalkan konsep waktu ke Chaska. Ngga perlu penjelasan njelimet, Chaska juga belum paham kok. Yang kami lakukan adalah memberi tenggat waktu ke Chaska. Misalkan sudah waktunya mandi, sedangkan Chaska masih asyik main, saya akan bilang, "Aka, 10 menit lagi mandi, ya!" Biasanya, Chaska akan menjawab iya. Lima menit kemudian, saya akan mengingatkan lagi, "Aka lima menit lagi mandi, ya!" Terus begitu sampai tiba waktunya mandi. Selama rentang waktu itu, saya ngga memberlakukan waktu sebenarnya. Bisa saja, waktu 10 menit itu sebenarnya makan waktu 15 menit. Yang mau kami tanamkan ke anak adalah ada slot waktu untuk semua kegiatannya.
Seperti tadi siang, sewaktu Chaska bermain di arena main anak di pusat perbelanjaan, saya biarkan selama setengah jam. Setengah jam berikutnya, saya mulai mengingatkan Chaska. Setiap 10 menit, terus saya ingatkan mengenai waktu bermainnya. Lima menit sebelum tenggat, Chaska sendiri yang minta pulang. Alhamdulillah, anak lebih mudah diatur. Menurut saya, ini win win solution sih. Anak puas bermain, saya pun ngga perlu lama menunggu dan perang mulut dengan Chaska.
No comments:
Post a Comment