Suatu pagi, saya merajuk ke pasangan. "Tong, kapan kita kaya?? Yo capek kerja terus.." Sambil tersenyum, pasangan saya berkata, "Yo, menjadi kaya itu ngga kayak naik eskalator. Menjadi kaya itu seperti naik tangga. Satu-satu.." Saya pun menyahut, "Iya, dan Yokan benci naik tangga. Langkah Yo berat kalau naik tangga." Saya pun bergegas mandi, bersiap-siap berangkat kerja dengan setengah hati.
Begitulah, akhir-akhir ini saya merasa malas setiap bangun pagi. Yang terlintas di pikiran saya, "duh kerja lagi. kapanweekend ya?" Waktu weekend, saya membatin, "duh besok senin lagi.." Rasanya kehidupan saya begitu-begitu saja. Seperti robot.
Apakah saya tidak bersyukur? Karena saya memiliki pekerjaan sementara banyak orang mengeluh sulit mencari pekerjaan?? Saya pikir tidak. Saya justru merasa membuang waktu dengan bekerja.
Saya yakin suatu hari saya dan pasangan akan pergi ke kepulauan Karibia, menginap di hotel terbaik, menikmati sajian lezat, dan terutama leyeh-leyeh di pantai sambil melihat deburan ombak. Betapa nikmatnya!!
Saya percaya kelak kami pasti kaya!!
PS. Tolong tidak pertentangkan kekayaan dan kebahagiaan. Sebab dua hal tersebut dapat sejalan. Dengan menjadi kaya, saya tidak perlu bekerja. Sehingga saya punya banyak waktu untuk dihabiskan dengan orang-orang yang saya cintai.
No comments:
Post a Comment