Tuesday, September 11, 2012

Abu Gosok

Posted on Multiply, February 12, 2010 11:24 PM

Ketika sedang asyik duduk di bis yang sedang mengetem, seorang bapak tua lewat dengan gerobaknya di samping bis. Kebetulan saya duduk di dekat jendela. Sekilas, saya melirik ke dalam gerobak. Tadinya, saya kira akan melihat rongsokan barang bekas. Ternyata, isinya adalah abu gosok. Ya, ampun! Di zaman dimana pemerintah getol-getolnya mempromosikan penggunaan gas, rupanya pengguna abu gosok masih ada. Mungkin mereka yang memakai abu gosok masih memakai minyak tanah atau kayu bakar untuk memasak. 

Terakhir kali saya melihat abu gosok di wadah sabun pencuci piring adalah ketika saya berlibur ke rumah nenek di Lampung Oktober lalu. Itu pun bercampur dengan cairan pencuci piring yang lebih modern. Padahal nenek saya sudah amat jarang menggunakan kompor berbahan bakar minyak tanah dan kayu. Mungkin karena kebiasaan memakai abu gosok itu, nenek tetap membelinya. 

Iseng-iseng, saya googling abu gosok. Hasilnya: 


Abu gosok merupakan limbah pembakaran atau abu dari tumbuhan, biasanya berasal dari sekam padi. Abu gosok banyak digunakan untuk mencuci alat-alat rumah tangga, terutama untuk menghilangkan noda hitam pada bagian bawah panci atau wajan. Hal ini dimungkinkan karena abu gosok mengandung kalium, zat yang terkandung dalam sabun cair. (Sumber: Wikipedia)

Dan saya menemukan ini:

Deterjen merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pencucian alat makan yang memenuhi standar, sedangkan campuran deterjen dan abu gosok, telah umum digunakan untuk mencuci alat makan dan perabot makan oleh masyarakat termasuk di dapur dan kantin rumah sakit. Permanfaatan deterjen dan abu gosok dimaksudkan agar hasil cucian benar-benar bersih. Berdasarkan sifat-sifat fisik dan kimiawi deterjen maupun abu gosok diharapkan menghasilkan cucian alat makan yang benar-benar bersih baik secara fisik, maupun bakteriologis, dimana salah satu standar kebersihan yang dipersyaratkan adalah besarnya angka kuman. Campuran deterjen dan abu gosok dengan berbagai variasi (bermacam-macam dosisnya) berdasarkan sifat fisik maupun kimianya, kemungkinan dapat menurunkan angka kuman pada proses pencucian alat makan piring, dimana kemampuan masing-masing variasi campuran tersebut berbeda, untuk itu perlu diteliti. Hasil didapat: - Variasi campuran deterjen dan abu gosok dapat menurunkan angka kuman baik dilihat dari angka kuman per cm2, angka prosentase maupun uji statistik dimana hasilnya benar-benar bermakna. - Setelah dibandingkan antar variasi campuran secara umum ada perbedaaan yang bermakna antara variasi campuran dalam menurunkan angka kuman, sedangkan sebagian kecil yaitu 6 perbandingan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Berdasarkan hasil penelitian tersebut yang perlu diperhatikan bahwa yang mempunyai daya kerja paling efektif adalah varisi campuran 9 (2 gr deterjen : 2 gr abu gosok) walaupun sampai dosis tersebut belum diperoleh hasil yang optimum dalam menurunkan angka kuman jika dibandingkan dengan standar kebersihan alat makan dalam Permenkes No. 712/Menkes/Per/X/1986. (Abstrak: SUPROYONO, VINCENTUS (1993)VARIASI CAMPURAN DETERJEN DAN ABU GOSOK DALAM MENURUNKAN ANGKA KUMAN (STUDI TENTANG PROSES PENCUCIAN ALAT MAKAN PIRING DI RUMAH SAKIT UMUM DATI II KABUPATEN MAGETAN). Undergraduate thesis, Diponegoro University.) (Sumber: http://eprints.undip.ac.id/4268/)

Ah, ya. Rupanya abu gosok tidak hanya berguna untuk keperluan mencuci piring. Tetapi, bisa mengantarkan seseorang meraih gelar sarjana. 

No comments:

Post a Comment