Tuesday, September 11, 2012

di.le.ma

Posted on Multiply, January 13, 2012 8:54 AM

Berminggu-minggu dilema. Akibatnya insomnia dan selalu lapar meskipun sudah makan terus. Indikasi stress menuju depresi.

Jadi begini: seperti yang kita tahu, pertanyaan antara manusia di dunia ngga jauh-jauh dari kapan lulus, kapan nikah, kapan punya anak, dst. Sudah punya anak satu, ditanya lagi kapan kakaknya dikasih adik. BUM! Itulah yang saya pikir terlalu heboh akhir-akhir ini: anak kedua. 

Duluu, waktu anak pertama saya baru seumur jagung, saya membatin kalau saya akan mulai program anak kedua setelah si sulung berumur dua tahun. Kenyataannya, tahun ini anak saya akan berumur empat tahun. Saya sudah menunda hampir dua tahun. Alasannya: saya ngga siap punya anak kedua. Alasan utamanya: saya takut miskin. Bukan jenis takut miskin yang kalau punya anak kedua akan ada pengeluaran ekstra sehingga uang saya habis dan jadi miskin. Bukan begitu. Saya takut, suatu saat di masa depan, saya ngga punya uang untuk menghidupi anak-anak saya. 

Sedangkan, pasangan saya inginnya punya anak lagi. Takut itu wajar katanya. Ya harus dihadapi. Ya ampun, saya belum hamil lagi saja takutnya setengah mati. Saya justru khawatir, kalaupun saya hamil lagi itu karena tekanan dari lingkungan sekitar. Saat-saat kayak begini, sepertinya cuma bisa bertanya sama Allah. 

No comments:

Post a Comment