Posted on Multiply, February 3, 2009 3:54 PM
Seperti disihir, saya terpaku di salah satu rak hypermarket di Bekasi. Saya pegang suatu merk, membaca label kemasan, lalu menaruhnya di rak. Saya ambil lagi satu merk, baca, taruh. Begitu seterusnya. Entah berapa merk yang saya ambil dan baca. Saya pun menyerah. Saya pergi ke rak produk olahan susu. Tapi, yang saya cari tidak ada.
Karena kecewa, saya kembali ke rak yang membuat saya saya sakit kepala itu. Saya ambil, lihat, baca, taruh. Begitu lagi. Kepala saya semakin sakit.
Saya pun pulang. Nge-dumel.
Hayo, apa yang saya cari? Pelembab muka. Ya, pelembab. Rupanya, pelembab terakhir yang saya beli (yang mengklaim kosmetik halal) mengecewakan. Wajah saya yang berminyak, justru semakin berminyak memakai pelembab yang katanya bebas minyak itu. Huh!
Apa yang Yo cari, tanya pasangan?
Apa ya? gumam saya
Bagaimana kalau, pelembab yang bisa meningkatkan percaya diri pemakainya. Ketimbang pelembab yang cuma memutihkan kulit atau anti penuaan. Padahal, kalau mau membaca label kemasan, bahan pembuat pelembab merk-merk tersebut hampir sama lho.
Ya, saya tidak percaya diri dengan muka saya yang, uhm, sebenarnya baik-baik saja sih. Saya berterimakasih untuk para produsen pelembab yang sudah membuat iklan dimana modelnya bagai bidadari turun dari langit. Oh, terimakasih juga untuk penyunting iklan dimana luka sekecil apapun di wajah menjadi nihil, lenyap! Terimakasih telah membuat kepala saya berdenyut-denyut akhir ini. Hanya karena pelembab!
No comments:
Post a Comment