Tuesday, September 11, 2012

Gadis Penjual Korek Api

Posted on Multiply August 6, 2008 2:55 PM

Gadis Penjual Korek Api bosan luar biasa. Hari ini merupakan hari ke-13. Korek apinya belum terjual satu pun. Sejak pemerintah mengkonversi kompor minyak tanah ke gas, tidak ada orang yang membeli korek apinya lagi. Beruntung ada tetangganya, Pak Subur. Lelaki dermawan itu setiap hari mengirim makanan untuknya. 

Sejak lapak ibunya digusur trantib, ibunya sakit-sakitan. Modal mereka habis untuk biaya berobat. Pada akhirnya, ibu Gadis Penjual Korek Api tidak mampu bertahan. Jadilah, Gadis Penjual Korek Api sebatang kara. 

Gadis Penjual Korek Api muak. Dia bosan hidup dari belas kasihan orang. Gadis Penjual Korek Api mengambil kertas kumal yang dia selipkan di kantong bajunya. Kertas itu adalah surat dari sahabatnya, Gadis Penjual Bunga. 

Gadis Penjual Bunga, pergi ke Taiwan empat tahun lalu. Dia juga merasa bosan dengan kehidupannya yang miskin. Dia pun nekad. Dia meminjam uang ke Reba si rentenir kampung. Dia merantau menjadi TKW ke negeri orang. Gadis Penjual Bunga terbilang sukses.  Sekarang, keluarga Gadis Penjual Bunga hidup berkecukupan berkat kiriman uang dari Taiwan.  

Gadis Penjual Korek Api membaca surat dari sahabatnya itu. Gadis Penjual Bunga mengajaknya untuk menjadi TKW. Ajakan itu sangat menggiurkan. Tapi, bagaimana caranya Gadis Penjual Korek Api bisa mengumpulkan biaya untuk pergi kesana? Dia tidak mau meminjam uang ke Reba. Dia benci rentenir itu. Sebab Reba selalu saja mengganggu Gadis Penjual Korek Api. Reba memang menaruh hati kepada Gadis Penjual Korek Api. Dia ingin sekali menikahi Gadis Penjual Korek Api. Tapi, Gadis Penjual Korek Api tidak mau menikah dengan lelaki gendut itu. 

Tiba-tiba Gadis Penjual Korek Api mendapat ide. Dia lalu membereskan dagangannya. Dia pun bergegas pulang. Tujuannya cuma satu. Pak Subur. Pak Subur menyambut Gadis Penjual Korek Api dengan gembira.  Dengan cepat dan yakin, Gadis Penjual Korek Api mengutarakan maksudnya. Pak Subur tidak tampak terkejut. Dia tahu, suatu hari nanti Gadis Penjual Korek Api pasti akan bertanya hal itu. Maka, dengan berat hati, Pak Subur mengabulkan permohonan Gadis Penjual Korek Api. 

Hari yang dinanti pun tiba. Pak Subur dan istrinya mengantar Gadis Penjual Korek Api yang kelihatan sumringah. Hati-hati kamu disana, nasehat Pak Subur. Gadis Penjual Korek Api menggangguk dan tersenyum. Taiwan, tunggulah aku!

No comments:

Post a Comment