Posted on Multiply, February 11, 2010 3:53 PM
Akhir-akhir ini, pertanyaan itu sering diajukan. Baik oleh teman kantor, tetangga, atau saudara. Bahkan, adik ipar pun iseng bertanya hal itu. Oke, mari kita urai pertanyaan itu.
Mungkin, pertanyaan itu muncul karena Chaska sudah pantas untuk punya adik. Bagi pasangan, semuanya terserah Tuhan. Kalau dikasih, bersyukur. Kalau tidak pun tidak masalah. Bagi saya, punya anak lagi dalam waktu dekat bisa-bisa merobohkan benteng kewarasan.
Ada beberapa alasan kenapa saya tidak mau punya anak lagi dalam waktu dekat atau mungkin selamanya. Alasan pertama, kami masih menumpang di rumah mertua. Meskipun kepemilikan rumah itu atas nama pasangan, tetap saja itu bukan rumah kami. Kalau saya hamil dan melahirkan, mau ditaruh dimana anak kedua saya? Di rumah yang sekarang kami tumpangi, kami mesti berbagi dengan lima orang lainnya. Enam, kalau mau ditambah paman pasangan yang menumpang mandi dan makan di rumah itu. Total ada delapan orang di rumah yang tidak terlalu besar itu (belum termasuk paman).
Alasan kedua, rasanya energi saya hampir habis mengurusi satu anak saja. Itu pun masih dibantu oleh mertua dan adik-adik ipar. Anak saya ini, Chaska, energinya seperti tidak habis-habis. Lari sana, lari sini. Lompat kesana, lompat kesini. Panjat ini, panjat itu. Tanya ini, tanya itu. Sungguh sangat menguras tenaga. Bukan berarti saya tidak mencintai anak saya. Saya sungguh mencintai Chaska. Tapi, rasanya sebal, kalau sudah seharian di luar rumah dan yang saya inginkan cuma tidur lelap. Chaska justru menggelendoti saya. Tapi, kata seorang teman senior, "Senangnya merasa dibutuhkan." Pernyataan yang menohok sekali,
Jadi, kalau ada lagi yang bertanya, "Kapan Chaska dikasih adik?" Saya mungkin akan menjawab, "Nanti, kalau pengamannya bocor."
No comments:
Post a Comment