Bulan Mei adalah bulan ke-7 saya menjadi jurnalis. Jujur, saya malu kalau orang tanya pekerjaan saya apa. Sebab pekerjaan saya lebih banyak berada di belakang meja. Bukan jenis yang mengejar-ngejar narasumber. Sampai saat ini, saya baru satu kali mewawancarai orang. Itu pun lewat telepon kantor dan direkam.
Sekarang ini, saya diberi kepercayaan untuk memegang desk internasional. Yah, kasarnya saya ambil berita di situs berita berbahasa Inggris lalu saya terjemahkan ke bahasa Indonesia. Maka, mulailah saya berkutat dengan berita-berita konflik bersenjata antara pemerintah-pemberontak, bencana alam, ketakutan negara2 tertentu akan nuklir negara lain, kekerasan terhadap kemanusiaan, penculikan, pembunuhan.
Ya Tuhan! Apa tidak ada berita yang menyenangkan? Misalnya Netanyahu (PM-nya Israel) terpeleset terus jatuh ke kolam renang? Atau Presidennya Pakistan Asif Ali Zardari keselek biji duren (lagipula memangnya dia mau makan duren?). Eits, tunggu. Itu sebenernya berita menyenangkan atau nyumpahin mereka, ya?
Huh! Saya muak dan capek tau!
Hhh. Tiba-tiba teringat ucapannya senior editornya Jakarta Post Pak Harry Baskara dalam sesi pelatihan bahasa Inggris: "Like or not. It's your job!"
PS. Bos, kayaknya saya butuh cuti untuk trauma healing.
No comments:
Post a Comment