Tuesday, September 11, 2012

Cakar Kucing

Posted in Multiply June 25, 2008 1:01 PM

Saya membawa bekal untuk berhemat. Jadilah, setiap pagi, saya sibuk. Antara bermain dengan si kecil, menyusui, memerah ASI, menyiapkan bekal dan siap-siap berangkat kerja. Wew, benar-benar sibuk deh
Ada kejadian di saat saya sedang ribet menyiapkan bekal. Kucing peliharaan adik menghalangi pintu masuk dapur. Keluarga kami punya empat kucing dan syukurnya berkurang dua. Kucing-kucing ini tidak dipelihara di dalam rumah. Tapi, kucing yang satu ini kebangetan. Meskipun gendut, dia cukup lincah. Kalau ada orang masuk rumah, entah bagaimana caranya, dia bisa menyusup di antara kaki. Mertua saya punya julukan untuk kucing tsb. Bapi alias bajingan pintu. 
Biasanya setelah masuk, dia akan lari. Berpacu dengan sambitan sapu lidi mertua. Kalau pintu dapur terbuka, dia pasti lari kesana. Naik ke kompor atau meja dapur untuk mencari kudapan. Apapun dia makan. Bahkan minyak goreng pun dia jilat. Makanya, untuk kucing yang satu ini, pengawasannya ekstra ketat. 
Kembali ke cerita sebelumnya. Saya yang sedang terburu-buru mengusir kucing tsb. Tapi dia keras kepala tiduran di depan pintu dapur. Saya tidak mau dia ikut masuk ke dapur kalau mengingat kebiasaannya itu. Karena saya tidak mau tangan kotor, saya mengusirnya memakai kaki. Saya tidak menendang kucing itu, kok. Hanya supaya dia bergeser. Eh, kucing itu malah mencakar kaki saya, . Kali ini, saya sambit kepalanya pakai tangan. Pasangan yang kebetulan melihat, langsung memeluk saya sambil berkata: "sabar ya, Yo." Duh, rupanya pasangan tahu kalau hati saya sedang susah karena kehabisan uang. Sampai sekarang, kaki saya masih perih. Apalagi kalau kena air. 


No comments:

Post a Comment